Laman

Sabtu, 15 Januari 2011

Cara Bikin Syrup Sirsak

Mengenal Tanaman Sirsak

Tanaman sirsak mempunyai nama ilmiah Annona muricata Linn. Tanaman ini termasuk tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah yang beriklim tropis yang kemudian menyebar kesemua benua.

Tanaman sirsak dapat tumbuh di sembarang tempat, namun daerah yang ideal untuk tanaman sirsak adalah daerah yang tanahnya cukup mengandung air. Di Indonesia sirsak tumbuh dengan baik pada daerah yang berketinggian kurang dari 1.000 meter diatas permukaan laut.

Buah sirsak banyak mengandung vitamin dan serat. Selain mengandung vitamin A, B dan C, buah sirsak juga mengandung gula sekitar 12%. Setiap buah sirsak terdiri atas 68% daging buah yang dapat dimakan, sisanya berupa kulit 20%, biji 8,5 %, dan hati atau empulur 4%. Kandungan air pada buah sirsak cukup tinggi yaitu sekitar 82%.


Manfaat Buah Sirsak

Banyak sekali manfaat yang terkandung dalam buah sirsak, antara lain :

Buah sirsak dapat digunakan untuk mengobati penyakit wasir, gunakanlah buah sirsak masak yang diperas airnya. Minumlah air sirsak tersebut 2 kali sehari, pagi dan sore.

Buah sirsak setengah masak juga berkhasiat untuk mengobati penyakit kandung air seni. Caranya, buah sirsak setengah masak diambil dagingnya dan dibuat kolak dengan diberi bumbu gula dan garam secukupnya. Kolak ini dapat mengobati sakit kandung air seni bila dimakan secara rutin selama seminggu.

Daun sirsak dapat digunakan untuk mengobati sakit pinggang. Siapkan 20 lembar daun sirsak dan direbus dalam 5 gelas air. Didihkan rebusan tadi hingga airnya tinggal 3 gelas. Setelah cukup dingin, diminum 1 kali sehari sebanyak ¾ gelas. Sedangkan daunnya yang masih muda dapat dipakai untuk mengobati bisul. Caranya, siapkan daun sirsak muda secukupnya, kemudian tumbuk halus dan tambah air sedikit sambil diaduk sampai merata. Tempelkan adonan tersebut pada bagian yang berbisul.


Tentang Sirup Sirsak

Sirup sirsak merupakan pemanfaatan buah sirsak yang telah masak sebagai bahan minuman. Dengan cara ini dapat disajikan minuman segar dengan aroma khas buah sirsak asli setiap waktu tanpa harus menunggu musim berbuah. Meskipun dipasaran tersedia inti rasa buah buatan, namun aromanya tetap tidak dapat menandingi rasa sirup buah sirsak asli. Selain itu, sirup buah asli lebih bergizi dibandingkan dengan sirup sirsak buatan.

Sirup sirsak merupakan larutan inti untuk minuman, maka penyajiannya harus diencerkan terlebih dahulu dengan air atau es. Karena sirup merupakan bahan minuman dari hasil olahan, maka untuk melindungi konsumen Departemen Perindustrian menetapkan standar mutu untuk sirup.


Pembuatan Sirup Sirsak

Pembuatan sirup sirsak cukup sederhana dan dapat dilakukan sendiri oleh anggota keluarga. Untuk kebutuhan sendiri, pembuatan sirup sirsak memberikan beberapa keuntungan, misalnya harganya lebih murah, menggunakan gula dari sari buah asli, kadar gula serta rasa asam sirsak dapat disesuaikan dengan selera.

Usaha pembuatan sirup sirsak membutuhkan ketekunan dan perencanaan yang matang. Sebagai barang dagangan, sirup harus dapat memikat calon pembelinya. Oleh karena itu, kualitas sirup harus terjamin, baik segi rasa, kepekatan, maupun keamanan bagi kesehatan konsumen.

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemasan. Kemasan harus dibuat yang dapat menarik calon pembeli.

Di bawah ini disajikan rencana usaha pembuatan sirup sirsak dalam skala usaha kecil/rumah tangga.

1. Nama produk : Sirup Sirsak
2. Kualitas produk : Sirup mutu I ( kadar gula 65%)
3. Produksi per hari : 30 botol @630 ml
4. Harga eceran per botol : Rp. 8.000,-
5. Harga dasar per botol : Rp. 6.200,-
6. Kebutuhan bahan baku daging buah sirsak per hari : 20 Kg
7. Periode produksi 1 bulan : 25 hari kerja


Peralatan Pembuatan Sirup Sirsak

Sebelum memulai membuat sirup sirsak, maka ada beberapa macam peralatan yang harus dipersiapkan untuk menunjang kelancaran pembuatan sirup sirsak, antara lain :

1. Ember, untuk wadah air bersih
2. Bak, untuk mencuci alat-alat dan botol-botol kemasan
3. Jam, untuk mengukur waktu
4. Gelas ukur, untuk menakar bahan
5. Timbangan, untuk menimbang bahan
6. Panci email, untuk memasak sirup
7. Mangkok kocokan, untuk mengocok putih telur
8. Blender, untuk menghancurkan buah
9. Pisau, untuk menguliti dan membersihkan buah
10. Telenan kayu, untuk landasan pembersihan buah
11. Pengaduk kayu, untuk mengaduk sirup
12. Sendok, untuk mengocok putih telur
13. Kain penyaring, untuk menyaring sari buah dan sirup
14. Kompor, untuk memasak sirup
15. Corong, untuk mempermudah menuangkan sirup ke dalam botol kemasan
16. Botol, tutup, dan karet perapat tutup, untuk mengemas sirup
17. Plastik segel, untuk menyegel tutup botol
18. Label, untuk etiket dagang yang ditempelkan pada botol kemasan
19. Dandang, untuk pengukusan botol sirup
20. Alat pemasang tutup botol, untuk memasang tutup botol hingga rapat.


Bahan Baku Pembuatan Sirup Sirsak

1. Sirsak, buah sirsak yang digunakan harus dipilih dari buah sirsak yang matang. Bagian buah yang digunakan hanya bagian daging buahnya saja. Kualitas buah harus baik, bebas dari hama dan penyakit serta masih segar. Direncanakan mengolah daging buah sirsak 10 kg setiap hari atau setara dengan 15 kg sirsak utuh berkulit.
2. Gula pasir, berfungsi sebagai pemanis dan pengawet sirup, kadar gula 65%. Gula pasir yang digunakan harus putih bersih agar tingkat kemanisannya tinggi dan sirup yang dihasilkan jernih. Direncanakan membutuhkan gula pasir sebanyak 14 Kg per hari.
3. Putih telur, digunakan sebagai penggumpal yang dapat mengikat partikel lembut dari sari sirsak dan kotoran gula sehingga terbentuk butiran yang lebih besar dan dapat tersaring dengan kain. Direncanakan membutuhkan telur ayam (diambil bagian putihnya saja) sebanyak 5 butir.
4. Air bersih, berfungsi sebagai bahan pelarut dan pencucian dalam proses pembuatan sirup. Air yang digunakan harus bersih dan sehat, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak mengandung kuman dan bahan yang membahayakan kesehatan manusia. Direncanakan membutuhkan 9 liter air masak setiap hari. Sedangkan untuk kebutuhan pencucian dan sebagainya harus disediakan air secukupnya.


Proses Pembuatan Sirup Sirsak

1. Pemilihan Bahan

Sirsak dipilih yang besar dan tidak cacat, umurnya harus sudah benar-benar tua dan masak. Direcancakan mengolah daging buah sirsak bersih sebanyak 10 kg, maka perlu disiapkan sekitar 15 kg buah utuh yang masih kulitan.

2. Pencucian

Buah sirsak dicuci dengan air bersih agar terbebas dari segala kotoran yang melekat pada kulit buah sirsa.

3. Pengambilan Daging Buah

Buah sirsak yang telah bersih dipotong dengan pisau untuk diambil dagingnya. Kulit, biji, dan hati buah (empulur) dibuang sehingga diperoleh daging buah yang bersih. Daging buah yang kurang baik harus dipotong dan dibuang.

4. Penimbangan

Daging buah yang baik ditimbang seberat 10 kg. Penimbangan ini harus dilakukan agar diperoleh rasa sirup sirsak yang baik.

5. Penghancuran

Daging buah sirsak yang telah disiapkan sebanyak 10 kg dihancurkan agar mudah diambil sarinya. Selain daging buah, perlu juga disiapkan air masak sebanyak 9 liter. Letakkan buah di atas wadah yang dialasi panci atau baskom. Remas-remaslah daging buah sambil diberi air secukupnya agar sari buah dan ampas halusnya mengucur tertampung di panci.

Selain menggunakan tangan, pelumatan daging buah dapat juga dilakukan menggunakan alat bantu penggilingan (blender), dengan alat ini pelumatan bisa berjalan lebih mudah dan cepat. Setelah digiling halus, bubur sirsak ditampung dalam panci.

6. Penyaringan Tahap I

Setelah daging buah sirsak menjadi lumat, larutan air buah tersebut disaring dengan kain. Penyaringan ini sekaligus sebagai pemerasan atau pemisahan akhir antara air sari buah dan ampasnya. Jika masih ada sisa sari buah yang tertinggal pada ampas, maka perlu diperas lagi dengan tangan. Air sari buah yang bening ditampung di dalam panci.

7. Pencampuran Putih Telur

Siapkan 5 butir telur ayam, pecah dan ambil putih telurnya. Kocoklah putih telur tersebut dan dicampurkan dengan sekitar ½ liter air sari buah sirsak. Kocoklah campuran tersebut hingga merata. Selanjutnya, campurkan kocokan tadi dengan sari buah lainnya dan aduk sampai tercampur merata.

8. Pencampuran Sari Buah Sirsak dan Gula

Tumpangkan panci berisi air sari sirsak diatas kompor. Tuangkan gula pasir di dalamnya. Rebuslah adonan tersebut sambil diaduk-aduk agar gula tak lengket pada dasar panci. Didihkan larutan sampai gulanya larut semuanya.

Karena pemanasan, putih telur dalam larutan itu akan menggumpal dan mengikat butiran-butiran halus dari sari buah serta kotoran gula. Oleh karena itu, selama pendidihan akan terjadi buih putih di permukaan larutan. Buih tersebut harus dibuang.

9. Pendinginan

Turunkanlah panci berisi sirup sirsak dari kompor dan biarkan hingga menjadi dingin. Meskipun sirup tidak dipanaskan lagi, namun proses penggumpalan kotoran akan terus berlangsung. Gumpalan kotoran akan tampak melayang-layang di dalam sirup. Penggumpalan akan optimal bila sirup didiamkan selama 24 jam.

10. Penyaringan Tahap II

Sirup yang telah dingin disaring dengan menggunakan kain. Caranya, saringan dipasang dimulut panci, lalu sirup dituangkan. Karena butiran lembut telah diikat oleh putih telur, maka akan menjadi gumpalan yang lebih besar sehingga tidak dapat lolos lagi dari saringan kain.

Sirup yang masih kental kadangkala agak sulit menembus kain penyaring, maka perlu ditekan dengan tangan agar dapat mengalir dengan lancar. Caranya, kain yang telah dituangi sirup ditangkupkan, kemudian diremas sambil diurut dari atas ke bawah. Dengan cara demikian, sirup akan mengucur keluar saringan dan ampasnya tertinggal di dalamnya. Sirup ditampung dalam panci dan siap dikemas.


Proses Pengemasan Sirup

1. Sterilisasi Botol Kemasan

Botol kemasan harus dicuci dan disterilkan sebelum digunakan untuk mengemas sirup. Cara membersihkan botol-botol kemasan adalah direndam dalam bak pencuci, lalu digosok dengan sabun, baik bagian luar maupun dalam botol. Setelah dibilas sampai bersih dan tak berbau, botol-botol tersebut ditiriskan dengan cara dibalik.

Menjelang digunakan, botol-botol disterilkan dengan cara dikukus selama 20 menit terhitung sejak air mendidih. Selama pengukusan, tutup botol tidak boleh terpasang. Penyucian dan pensterilan ini berlaku untuk botol yang baru maupun botol yang dipakai ulang.

2. Pengisian

Sebelum diisikan ke dalam botol, sirup dipanaskan lagi sampai dengan suhu 90 derajat. Dalam keadaan panas, sirup dituangkan ke dalam botol dibantu dengan corong. Pengisian setiap botol 630 ml atau sekitar 3 – 4 cm di bawah tutup botol.

Dari bahan yang terdiri atas 10 kg buah sirsak, 14 kg gula pasir, dan 9 liter air, akan diperoleh sirup sebanyak 30 botol.

3. Pemasangan Tutup Botol

Setelah terisi sirup, botol segera ditutup. Caranya letakkan botol pada lantai alat pemasang tutup. Pasang tutup dan karet perapatnya, kemudian pengungkit ditekan ke bawah. Silinder perapat akan menekan tutup sambil mencengkeram, maka terpasanglah tutup pada mulut botol dengan rapat.

4. Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah cara pengawetan sirup dengan cara pemanasan. Caranya, botol berisi sirup direndam dalam air mendidih selama 30 menit. Selanjutnya botol diagkat dan diletakkan pada posisi terbalik selama 15 menit. Bila terjadi perembesan, berarti tutup tidak rapat dan harus diganti diserta pasteurisasi ulang.

5. Pemasangan Segel dan Label

Selongsong plastik segel disarungkan pada ujung botol yang telah dipasangi tutup. Kemudian bagian yang berselongsong tersebut dicelupkan ke dalam air panas. Karena terkena air panas, plastik segel akan mengerut dan menempel ketat pada ujung leher botol.

Selanjutnya, label ditempelkan pada bagian tengah badan botol. Pada label ini tertera merek dagang produk kita, komposisi bahan yang digunakan, dan isi bersih sirup. Selesai pemasangan label, botol sirup disimpan dalam suhu kamar dan siap dipasarkan.
bbblajarbareng.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar